Aku Tersesat

Dalam jiwaku yang teramat gelisah

Yang penuh derai dan hujan air mata

Bahkan di saat bibirku terbahak

Ada getar penuh pilu

Dimana aku kini dalam langkah yang dulu berani

Dimana aku kini dalam sanjungan penuh makna

Dimana aku kini berdiri, menetap, bertanya

Aku bagao orang asing dinegeriku sendiri

Aku bagai orang asing di tanah tak bertuan

Sendiri dalam keramaian

Sendiri dalam riuh ombak manusia

Sendiri tak satu jua yang peduli

Teramat jauh daratan gersang yang ingin kutempuh

Teramat sungkan layar bertiup mengikut arah angin

Hingga ke tepian yang tak kukenal

Hari ini aku disini

Dan esok juga, dan di sini tanpamu

Tanpa senyummu, tanpa jemari lentikmu

Tanpa baris gigi putihmu

Hingga aku tersesat di dataran tandus

Dan terdampar d petaka asing

Pesanggrahan, 011023

LUKA CINTA

Jatuh cinta padamu

Laksana aku mengukir langit biru

Indah gemawan

Menyusuri sinar mentari

Namun jika malam tanpa bintang

Dan jika gelap tanpa bulan

Hanya kebutaan yang mencekam

Yang tak tau kemana kaki tertuju

Jatuh cinta padamu

Bagai mengagumi bunga setaman

Mekarnya menandai musim

Mewarnai hari-hari kelabu

Akhirnya gugur lalu gersang

Jatuh cinta padamu

Bagai lagu senandung

Nyanyian merdu padahal tangisan

Liriknya  menjerit mengadu

Mengiring derasnya air mata

Bagai nyanyian merdu

Namun tembang duka

Mengiring hati dalam gelisah

Tit0 1702022

Di Abadinya Cinta

Mimpi mimpi indah

Tentang aku dan kau

Tentang waktu yang penuh damai

Tentang semua yang dihayalkan di abadinya cinta

Kamu berjanji untuk bercerita tentang nya

Yang kadang sakit karena janji

Teguh namun diingkari

Tidak ada disana?

Kuingin menikmati bulan tanpa awan menutupinya

Menikmati gemerlapnya jutaan bintang

Merangkul hangatnya mentari tanpa mendung

Adakah cintamu di sana?

Kau yang kini makin kucinta

Eratkanlah agar kita bisa Bersama

Disana, dikeabadian cinta itu kita ada

Tak lagi hanya seindah sajak atau puisi

Sebab senyummu adalah cinta

Tito, 150121

DALAM SUNYI, AKU MERINDUMU

Dari cerita hati ku yang kubawa berlari

Terkadang bersembunyi dibalik rasa sunyi

Aku menuai air mata berbalut ragu

Menuai Lelah yang tak pernah usai

Sebab cinta tak berhenti di sini

Meski hatimu bahkan diam

Pada mentari dan hari yang juga berganti

Kadang mendung dan kabut hingga senja

Membawaku dalam dingin terpaku tanpa kehangatan sinarnya

Sampai aku dalam Lelah yang membeku

Dalam sunyi aku merindumu

Dingin, tapi gelora cintaku untukmu menghangatkanku

Dalam diam, aku merindumu

Mencumbu angan dan mendekap mu

Kupeluk dirimu dalam lukisan hasratku

Menggores raut bibirmu dan melukis alis matamu

Aku kian rindu dikala bayangmu kian mendekat

Dan menhapus air mata penantianku

Tito,130121